Pemda Sangat Responsif dengan Dugaan Bullying di Sekolah
Pemda Sangat Responsif dengan Dugaan Bullying di Sekolah

BOLTIM - Pemberitaan salah satu media bahwa Bupati tidak sigap dengan adanya dugaan bullying terhadap siswa di salah satu Sekolah Dasar, ditepis oleh Pemerintah Daerah. Justeru telah ada langkah konkret yang dilakukan, dimana antara kedua bela pihak telah dilakukan mediasi yang melibatkan pihak Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan, Dinas PPPA dan pihak Polsek. Hal ini menunjukan bahwa Pemda sangat responsif terhadap dugaan kasus bullying terhadap salah satu siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Bongkudai, Kecamatan Modayag Barat.


"Pemda selalu merespon dengan cepat jika terjadi kasus bully terhadap anak anak. Ini dibuktikan setelah melakukan kerja sama lintas sektor baik dari Dinas PPPA, UPTD PPPA, Dinas Pendidikan dan Kepolisian, pada saat itu juga langsung dilakukan pertemuan antara ke dua belah pihak yang dihadiri Kadis Pendidikan, Kepala UPTD PPPA dan unsur Kepolisian," ujar Ikhsan Pangalima, Kadis PPPA yang juga Plt. Asisten Tiga Setdakab Boltim.


Menurut Pangalima, dalam pertemuan tersebut telah ada kesepakatan antara kedua bela pihak.

"Dimana alhamdulillah ke dua belah pihak sepakat untuk berdamai," jelas Pangalima.


Selanjutnya kata Pangalima, bagi korban bullying akan dilakukan pendampingan oleh UPTD yang dari Dinas PPPA yang memang sesuai dengan tupoksinya harus memulihkan psikologi korban bullying. 

"Berdasarkan SOP, UPTD PPPA tetap melakukan pendampingan kepada korban untuk dilakukan pemulihan secara mental dan itu sudah terjadwal," Pungkas Pangalima.

Sementara itu, Kadis Pendidikan, Yusril Damopolii, mengatakan, dalam mediasi yang telah dilakukan menghasilkan beberapa kesepakatan penting, antara lain pemulihan kesehatan fisik dan mental korban, orang tua pelaku diharuskan bertanggung jawab penuh atas proses pemulihan ini, akan menyediakan psikolog klinis untuk membantu korban dalam mengatasi trauma mental akibat peristiwa tersebut dan orang tua dan siswa yang terlibat, baik pelaku maupun korban, akan dibina di Polsek Modayag sebagai bagian dari langkah pembinaan lebih lanjut.

Kami sangat menaruh perhatian serius terhadap kasus ini dan berharap agar peristiwa serupa tidak terulang. Kita terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan anak-anak kita bisa belajar dengan aman dan nyaman." Pungkas Damopolii.